Selasa, 08 Januari 2013

Soal : Jelsakan bagaimana anda meluruskan sikap fanatis terhadap ajaran nenek moyang dan pendapat tokoh?
Jawab : ketika kita ingin meluruskan sikap fanatis keluarga atau masyarakat terhadap ajaran nenek moyang dan pendapat tokoh, yang paling utama adalah kita tahu diri dengan kadar ilmu yang kita miliki. Karena jika kita berdakwah tanpa ilmu maka kerusakan yang ditimbulkan akan lebih besar dari kebaikan yang diharapkan. Maka dari itu Pentingnya berilmu sebelum beramal dan berdakwah.
Diantara hal-hal yang harus diperhatikan dalam berdakwah, khususnya meluruskan sikap fanatis terhadap ajaran nenek moyang dan pendapat tokoh adalah:
1.      Mengikhlaskan niat semata-mata untuk menolong agama Allah dan mengharapkan keridhoannya.
2.      Berdakwah dengan hikmah (berilmu, perkataan yang baik, sopan, kasih sayang, lemah lembut).
3.      Membawakan ayat, hadits, atau qoul ‘ulama’ yang menjelaskan tentang larangan taqlid dan fanatis terhadap ajaran nenek moyang dan pendapat tokoh tidak secara langsung, cukup dengan terjemah / kandungan yang ada dalam dalil tersebut, karena biyasanya mereka merasa tersinggung dan merasa diremehkan ketika kita berdiskusi dengan cara seperti itu. Cukup memberikan contoh-contoh realita, penalaran, dan bantahan secara halus.
4.      Menggunakan uslub pertanyaaan dalam berdakwah, jadi seakan-akan kita tidak mengetahuinya kemudian kita memberikan beberapa pertanyaan yang dapat membuat mereka ragu terhadap  pemahamannya, selanjutnya kita bisa memberikan argumen (pemahaman kita) bisa kita gunakan kata “setahu saya . . . . .” / “saya pernah mendengar seorang ustadz . . .” atau dengan kalimat-kalimat yang lainya.
5.      Memperbaiki akhlak sendiri sebelum berdakwah.
6.      Melaksanakan perintah Allah (kewajiban-kewajiban) seperti shalat jamaah. Mengamalkan sunnah. Dan menjauhi larangan-larangan.
7.      Bermuamalah dengan baik (Menyebarkan salam, menyapa ketika bertemu)
8.      Menghindari / menyimpan pakaian-pakian yang membuat meeeka alergi dengan kita ex: jubah, gamis, dll (jika mereka adalah orang yang keras, jangankan bermuamalah dengan kita, justru mereka akan menjauhi kita gara-gara pakaian yang kita pakai).
9.      Memberikan contoh dan tauladan yang baik, (mengajar TPA, mengikuti kegiatan kemasyarakatan yang tidak menyelisihi agama bahkan memiliki kemaslahatan).
10.  Menghindari berdebat khususnya debat kusir yang tidak ada maslahatnya.
11.  Tidak putus asa dalam berdakwah, seandainya orang yang fanatis tadi tidak mau menerima dakwah kita berdoa semoga kelak ada dari keturunannya yang berjuang untuk menegakkan sunnah dan meninggikan kalimat لا إله إلا الله.
12.  Bersabar dalam berdakwah, karena berdakwah tidak bisa instan, membutuhkan waktu, jika hari ini dakwah kita belum bisa diterima semoga besok ia bisa menerimanya, jika tidak hari esok semoga minggu depan, jika tidak semoga bulan depan, jika tidak semoga tahun depan, dan seterusnya. Bahkan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam saja berdakwah sampai akhir hayat beliau. Nabi Nuh ‘alaihis salam
13.  Senantiasa mendoakan orang yang fanatis semoga dia diberi hidayah dan dia diberi kemudahan untuk menerima kebenaran
Posted by Unknown On 18.53 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About